Posisi Tidur Yang Baik Menurut Islam

Posisi Tidur Dalam Islam- Ibnu Qoyyim, seorang intelektual Islam pernah berkata. “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur Rasulullah SAW, niscaya ia akan memahami pola tidur yang benar”.

Tidur Rasulullah SAW mencontohkan tidur yang paling baik dan bermanfaat bagi tubuh begitupun ketika ia bangun. Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun di pertengahan malam.  dan kemudian memuji Allah dan berdo’a.

الحَمْدُ اللهِ الَذِي أَحْيَاناَ بَعْدَ ما أَمَاتَناَ وَ إِلَيْهِ النُشُور

“Segala puji bagi Allah Yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepadanya seluruh makhluk kan dibangkitkan.” (H.R Al Bukhari)

Setelah bangun beliau kemudian bersiwak, wudhu dan mendirikan shalat malam hingga datang waktu subuh. Kemudian beliau istirahat sejenak sampai waktu terbitnya matahari.

Cara Tidur Rasulullah SAW

posisi tidur dalam islam
unsplash.com

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah tidur melampaui batas yang dibutuhkan tubuh, tidak juga menahan untuk beristirahat. Semuanya berada dalam porsi yang pas dipertengahan.

Beliau mengajarkan kita untuk jauh dari sikap berlebih-lebihan (ifrath) dan juga sifat meremehkan atau mengurangi (tafrith). 

Kebiasaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebagian riwayat dijelaskan bahwa beliau tidur berbaring diatas rusuk sebelah kanan dan meletakan telapak tangannya di bawah pipi kanan beliau.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah:

“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

Satu hal lain, beliau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga tidaklah tidur dalam kondisi perut penuh berisi makanan.

Sedangkan dalam perkara tempat tidur, Rasulullah Saw terkadang tidur di atas kasur, kulit yang sudah disamak, tikar, tanah, dipan, dan terkadang di atas kain hitam.

Manfaat Posisi Tidur Berbaring Ke Kanan

posisi tidur dalam Islam
liputanislam.com

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kita dianjurkan untuk berbaring diatas rusuk sebelah kanan atau tidur menghadap kesebelah kanan. Hal ini pun kemudian diketahui mengandung banyak manfaatnya setelah dilakukan peneltian oleh para Ilmuwan.

Dalam posisi tidur yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini. posisi jantung hanya terbebani oleh paru-paru kiri yang ukurannya kecil. Selain itu posisi organ hati akan berada pada posisi yang stabil.

Selain itu, tidur dengan menyamping ke kanan juga diketahui baik untuk pencernaan. Ketika kita tidur menyamping kanan, makanan dapat dicerna oleh usus dalam waktu 2,5 sampai 4,5 jam.

Namun, dengan posisi tidur yang lain, makanan baru dapat dicerna dalam waktu 5 jam sampai 8 jam.

Sedangkan penjelasan mengenai tidur lainnya adalah tentang tidur menghadap ke kiblat, ada beberapa perbedaan pendapat mengenai hal ini.

Namun dari kacamata tasawuf. Imam Ghozali menerangkan bahwa adab tidur salah satunya adalah menghadap kiblat, dan ini dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama, memiringkan wajah ke kiblat, kedua, yakni tidur dengan kepala menghadap kiblat.

Waktu dan Posisi Tidur yang Sebaiknya Ditinggalkan

posisi tidur
bisnissyariah.co.id
1. Tidur Dengan Posisi Tengkurap

عَنْ يَعِيْشَ بن طِخْفَةَ الغِفَاري رَضِي الله عنه قال : قال أَبي بَيْنَمَا أَناَ مُضْطَجِعٌ في المَسْجِد ِعَلى بَطْنِي إِذَا رَجُلٌ يُحَرِّكُنِي بِرِجْلِهِ فَقَال (( إَّنَّ هَذِهَ ضِجْعَةٌ يُبْغِضَها اللهُ))  قال فَنَظَرْتُ، فَإِذَا رَسُولُ اللهِ

“Dari Ya’isy bin Thihfah ia berkata: Ayahku berkata :  Ketika aku berbaring (menelungkup) di atas perutku di dalam masjid, tiba-tiba ada seseorang yang menggoyangkan tubuhku dengan kakinya lantas ia berkata,” Sesungguhnya cara tidur seperti ini dibenci Allah” Ia berkata,”Akupun melihatnya ternyata orang itu adalah Rasululullah” (H.R Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Dr. Zafir al-Attar dalam sebuah penelitian mengatakan seseorang yang tidur dengan cara tengkurap diatas perutnya. Dalam beberapa periode tertentu ia akan mengalami kesulitan bernafas.

Ini dikarenakan seluruh berat badan akan menekan ke bagian dada yang kemudian menghalangi dada untuk berkontraksi dan merenggang saat proses pernapasan.

Hal ini juga kemudian akan menyebabkan tubuh kekurangan oksigen yang kemudian nantinya mempengaruhi kinerja jantung dan juga otak.

Majalah Time juga pernah mempublikasikan hasil dari sebuah penelitian di Inggis yang menunjukan meningkatnya tingkat kematian anak-anak karena tidur dalam posisi tengkurap.

2. Tidur Ketika Waktu Ashar dan Dhuha

Ibnu Abbas pernah melihat putranya tidur pada pagi hari, kemudian ia pun berkata kepadanya,

”Bangunlah, apakah engkau tidur pada saat rizki dibagikan?”

Tidur pada pagi hari sebaiknya dihindari karena dikhawatirkan akan membuat kita malas dan juga lalai dalam mencari kemaslahatan dunia dan akhirat.

Adapun untuk tidur diwaktu Ashar. Terdapat 2 pendapat dalam perkara ini, pertama adalah makruh seperti yang disebutkan oleh banyak fuqaha’ dalam kitab-kitab fiqih mereka  dan yang kedua adalah mubah atau dibolehkan.

Pendapat-pendapat yang memakruhkan salah satunya juga berdalil pada kajian-kajian kesehatan. Tidur di waktu ashar juga sebaiknya dihindari karena dikhawatirkan juga membuat orang malas. Meskipun secara syar’i tidak ada pelarangan kuat mengenai perkara tidur di waktu-waktu tersebut.


Demikian artikel singkat tentang Posisi Tidur Menurut Islam. ada baiknya kita mengikuti apa yang dianjurkan meskipun tidak ada hukum wajib untuk melakukannya.

Apa yang dicontohkan Rasulullah tentulah yang terbaik bagi umatnya. Dan tidak ada yang lebih baik perkara-perkara yang datang daripadanya.

Terakhir, Ada nasihat dari seorang Ulama yang berkata.

“Ketahuilah bahwa waktu malam dan siang berjumlah dua puluh empat jam. Janganlah tidurmu melebih delapan jam, hal itu sudah cukup banyak. Sekiranya anda hidup enam puluh tahun. Maka dua puluh tahun atau sepertiga dari usiamu telah anda hilangkan.”
Wallahu a’lam ..

Beri Tanggapan