Puasa Senin dan Kamis Menurut Islam

Puasa Senin dan Kamis- Dalam Islam terdapat hari-hari, malam-malam dan bulan-bulan yang istimewa. Hari Jum’at diutamakan dibanding hari-hari lainnya. Malam Lailatul Qadar diistimewakan dari malam-malam lainnya dan Bulan Ramadhan penuh berkah dari bulan-bulan lainnya.

Begitupun dengan hari senin dan kamis. Kedua hari itu memiliki beberapa keistimewaan sendiri dibandingkan dengan waktu-waktu lainnya.

Maka dari itu, Rasulullah SAW pun sering melakukan puasa di kedua hari ini.  Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan Dari ‘Aisyah ra., :

“Rasulullah saw. sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari senin dan kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Dalam hadits lain.

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ حَدَّثَنِي ثَوْرُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ الْغَازِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ عَنْ صِيَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah berkata, telah menceritakan kepadaku Tsaur bin Yazid dari Khalid bin Ma’dan dari Rabi’ah bin al-Ghaz Bahwasanya ia bertanya kepada Aisyah tentang puasanya Rasulullah saw.. Maka Aisyah pun menjawab, “Beliau selalu puasa senin dan kamis,” (H.R. Ibnu Majah-1729, lihat juga Abu Dawud 2079, 23369, 23605).

Lalu, mengapa Rasulullah memilih hari senin dan hari kamis sebagai hari ia berpuasa, bukan hari lain, seperti misalnya hari jum’at yang disebut sebagai rajanya hari atau “Sayyidul Ayyam”. Pasti ada penjelasan dan rahasia dibalik keutamaan hari senin dan kamis.

Nah, berikut ini adalah beberapa mengenai keutamaan dan hal penting yang berhubungan dengan puasa senin dan kamis tersebut.

puasa senin kamis

1. Hari Ketika Amal Para Hamba Diperiksa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747)

Setiap gerak langkah atau amalan-amalan manusia akan dilaporkan oleh malaikat yang bertugas untuk mencatatnya. Sebagaimana yang dicatatkan dalam beberapa hadits. Amalan manusia dihadapkan kepada Allah SWT setiap senin dan juga kamis.

Kemudian juga amalan-amalan tersebut akan dilaporkan kembali setiap tahunnya pada bulan Sya’ban. sebagiamana  dikatakan Usamah bin Zaid ketika bertanya pada Rasulullah mengapa beliau memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.

Kemudian dijawab Rasulullah: Ia adalah bulan dimana orang-orang melupakannya diantara rajab dan sya’ban. Ia adalah bulan di mana didalamnya diangkat amal-amal kepada Rabbul ‘alamin ..

2. Hari Dibukanya Pintu-Pintu Surga

Dalam setiap tahunnya. Allah telah menentukan waktu-waktu tertentu dimana di waktu tersebut Allah membukakan pintu-pintu surga bagi para hamba-Nya.

“Ketika Bulan Ramadhan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu para syaitan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kemudian dalam setiap pekannya, Allah SWT membukakan pintu surga di hari Senin dan Kamis. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah bersabda:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setia hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim no. 2565).

Dibukanya pintu surga disini bisa dikatakan sebagai dibukanya pintu rahmat dan ampunan dari Allah SWT. maka dari itu manfaatkanlah hari tersebut dengan melakukan amalan puasa Sunnah dan amalan-amalan baik lainnya.

Kemudian, selain menjelaskan tentang keutamaan puasa senin kamis. dalam hadits tersebut juga dijelaskan bagaimana kedudukan dua orang yang saling bermusuhan.

Posisi keduanya menghalangi keduanya untuk mendapatkan Rahmat dari Allah. Jadi, berhubungan baiklah dengan sesama manusia, jangan saling memusuhi dan memutus tali silaturahim.

3. Senin Merupakan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Hari senin, tepatnya di tanggal 12 Rabi’ul awal tahun 571 Masehi di Kota Suci Mekkah. merupakan hari kelahiran Baginda Rasulullah SAW.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. bahwa Aminah ra. (Ibunda Rasulullah) berkata,

“Ketika aku melahirkan Nabi, bersamanya keluar suatu cahaya yang menerangi ruang di antara timur dan barat. Ia lalu jatuh ke tanah, bersandar pada kedua tangannya, mengambil segenggam tanah, menggenggamnya, kemudian menengadahkan kepalanya ke langit”.

Baqi bin Mukhallid menuturkan dalam tafsirnya, “Sesungguhnya Iblis la’natullah ‘alaih menjerit dengan empat jeritan:  Jeritan ketika ia dilaknat, jeritan ketika ia diturunkan, jeritan ketika Rasulullah SAW dilahirkan, dan jeritan ketika Fatihatul Kitab diturunkan”.

4. Senin, Hari Diutusnya Nabi Muhammad SAW

Hari senin merupakan hari dimana Allah menurunkan wahyu-Nya berupa Kitab Suci Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.

Abu Ja’far Al-Baqir, Ubaid bin Umair beserta ulama lain mengatakan jika Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu di hari senin. Dan pendapat ini tidak ada yang menyelisihi.

و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ غَيْلَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ الزِّمَّانِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun dari Ghailan dari Abdullah bin Ma’bad az-Zimani dari Abu Qatadah al-Anshari r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin. Maka beliau pun menjawab, “Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu diturunkan atasku,” (H.R. Muslim-1978, hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad 21508).

Secara secara umum memiliki beberapa manfaat dan khasiat, baik itu manfaat untuk kesejahteraan dunia maupun keselamatan akhirat. Puasa melatih kita untuk bersabar dalam menahan lapar dan juga hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa tersebut.

Puasa wajib dan puasa-puasa sunnah adalah salah satu cara untuk menaikan kadar keimanan dan ketakwaan seseorang bila puasa-puasa tersebut dilakukan sungguh-sungguh dan dilandaskan dengan keimanan kepada Allah SWT.

 

Wallahu a’lam ..

Beri Tanggapan