Mengenal Jin Qorin: Keberadaan Makhluk Gaib Pendamping Manusia

Dalam kehidupan spiritual umat Muslim, terdapat entitas misterius yang sering kali tak terlihat oleh mata manusia, namun memiliki pengaruh yang signifikan.

Jin, makhluk yang menurut keyakinan Islam, memiliki keberadaan dan peran khusus bagi kehidupan manusia di bumi.

Definisi Jin

Jin, dalam Islam, merujuk kepada salah satu jenis makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Kata “jin” berasal dari bahasa Arab yang berarti “yang tersembunyi” atau “yang tidak terlihat”.

Jin merupakan makhluk yang memiliki kehidupan yang independen dengan manusia, namun mereka juga hidup di alam dunia yang sama.

Sifat-sifat Jin

Jin memiliki beberapa sifat yang membedakannya dari makhluk lain. Beberapa sifat-sifat tersebut antara lain:

  1. Keberadaan Metafisik: Jin merupakan makhluk metafisik yang tidak terlihat oleh mata manusia kecuali dalam beberapa keadaan tertentu.
  2. Kebebasan Memilih: Jin memiliki kebebasan memilih, seperti manusia, yang memungkinkan mereka untuk berbuat baik atau jahat.
  3. Kehidupan yang Panjang: Jin memiliki umur yang lebih panjang daripada manusia.
  4. Keberagaman Bentuk: Jin dapat mengambil berbagai bentuk fisik, termasuk manusia, hewan, atau objek lainnya.
  5. Kemampuan Gaib: Jin memiliki kemampuan gaib seperti bergerak dengan cepat, berubah bentuk, atau mempengaruhi pikiran dan perasaan manusia.
Jin telah diciptakan oleh Allah sebelum kemunculan Nabi Adam, manusia pertama di alam semesta. Penjelasan soal penciptaan jin sebagai makhluk yang terbuat dari api dapat ditemukan dalam beberapa ayat Al-Quran maupun hadits, salah satunya surat Al Hijr ayat 27.
وَٱلْجَآنَّ خَلَقْنَٰهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ
Artinya: “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al-Hijr[15]:27)

Apakah Ada Jin Islam?

وَّاَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُوْنَ وَمِنَّا دُوْنَ ذٰلِكَۗ كُنَّا طَرَاۤىِٕقَ قِدَدًاۙ
Artinya: “Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. Al-Jin[72]:11)
Menurut seorang sahabat Nabi sekaligus pakar tafsir Al-Quran, Ibnu Abbas, kalimat “menempuh jalan yang berbeda-beda” dalam ayat di atas menunjukkan bahwa jin ada yang Muslim dan ada pula yang kafir. Pendapat ini juga disetujui oleh Ibnu Taimiyah yang merupakan seorang ahli fikih dari mazhab Hambali.

Perbedaan Jin, Malaikat dan Iblis

Perbedaan antara jin, malaikat, dan iblis dalam Islam adalah sebagai berikut:

Jin

    • Jin adalah makhluk ciptaan Allah yang bersifat metafisik dan memiliki kehendak bebas.
    • Jin terbuat dari api, sedangkan manusia terbuat dari tanah, dan malaikat terbuat dari cahaya.
    • Jin hidup dalam dimensi yang berbeda dengan manusia dan dapat terlihat atau tidak terlihat oleh manusia.
    • Jin memiliki kemampuan untuk berubah bentuk dan bergerak dengan cepat.
    • Jin memiliki kebebasan memilih untuk berbuat baik atau jahat, dan mereka bisa menjadi muslim atau kafir.

Malaikat

    • Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang terbuat dari cahaya.
    • Malaikat berperan sebagai utusan Allah yang melaksanakan tugas-tugas tertentu sesuai perintah-Nya.
    • Malaikat tidak memiliki kehendak bebas dan selalu tunduk pada perintah Allah.
    • Malaikat tidak memiliki kemampuan untuk berubah bentuk atau melakukan kesalahan.
    • Malaikat dipercaya sebagai pembawa wahyu, penjaga manusia, dan pelaksana tugas-tugas lainnya atas perintah Allah.

Iblis

    • Iblis, atau juga dikenal sebagai Syaitan, adalah jin yang pada awalnya merupakan makhluk yang taat dan berada di antara malaikat.
    • Iblis menolak untuk sujud kepada Adam saat perintah Allah diberikan, sehingga dia diusir dari surga dan menjadi musuh manusia.
    • Iblis memiliki sifat durhaka, menyesatkan, dan berusaha menggoda manusia agar melakukan perbuatan jahat.
    • Iblis memiliki kehendak bebas dan berusaha menggoda manusia agar mengikuti jalannya yang sesat.

Jenis-jenis Jin dalam Al-qur’an dan Hadits

Dalam Al-Quran dan hadis, terdapat beberapa jenis jin yang disebutkan. Berikut adalah beberapa jenis jin yang terdapat dalam sumber Al-Quran dan hadis:

  1. Jann:
    • Jann adalah jenis jin yang hidup di bumi bersama manusia.
    • Mereka memiliki kemampuan berinteraksi dengan manusia dan dapat memiliki peran yang baik atau jahat terhadap mereka.
  2. Ifrit:
    • Ifrit adalah jenis jin yang kuat dan memiliki kekuatan fisik yang besar.
    • Mereka sering kali dikaitkan dengan kejahatan dan kekerasan.
    • Dalam Al-Quran, Ifrit disebutkan dalam kisah Nabi Sulaiman yang mampu menguasai dan mengendalikan mereka.
  3. Marid:
    • Marid adalah jenis jin yang memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa.
    • Mereka dikenal sebagai jin yang kuat dan sulit dikendalikan.
    • Dalam beberapa hadis, Marid disebutkan sebagai salah satu jenis jin yang sulit dihadapi.
  4. Qarin:
    • Qarin adalah jenis jin yang melekat pada individu sejak lahir.
    • Mereka menjadi teman atau pengikut individu dan dapat mempengaruhi pikiran dan perbuatan mereka.
    • Qarin dapat menjadi pengaruh baik atau buruk tergantung pada interaksi dan perilaku individu.
  5. Shayatin:
    • Shayatin adalah jenis jin yang jahat dan suka menggoda manusia untuk melakukan perbuatan dosa.
    • Mereka dikaitkan dengan upaya untuk menyesatkan manusia dan menjauhkannya dari jalan yang benar.
    • Dalam Al-Quran, Shayatin disebutkan dalam banyak ayat yang mengingatkan manusia untuk menjauhi pengaruh mereka.

Jin Qorin

Kehadiran jin qorin merupakan sebuah entitas gaib yang diciptakan oleh Allah Swt. dengan tugas untuk mendampingi kehidupan manusia.

Namun, dalam beberapa penjelasan, jin ini dikatakan bertugas untuk menggoda manusia ke dalam perilaku yang tidak baik.

Jin sendiri memiliki berbagai jenis dan kelompok. Salah satu cara penggolongan jin yang umum digunakan oleh para ulama adalah jin Islam dan jin kafir.

Jin Islam adalah jin yang patuh dan taat kepada perintah Allah Swt., sedangkan jin kafir adalah jin yang mengikuti iblis dalam upaya menyesatkan manusia ke dalam kehancuran.

Pengertian Jin qorin

Mengacu pada informasi yang disampaikan oleh Balai Diklat Keagamaan Kementerian Agama Banjarmasin, kita dapat menjelaskan bahwa jin berasal dari kata “janna” yang memiliki makna “tersembunyi atau tak terlihat”.

Allah menciptakan jin dari api, sedangkan setan adalah representasi dari sifat jahat, ketidaktaatan, dan perlawanan terhadap Allah Swt.

Dalam penjelasan lain oleh Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul “Jin dalam Al-Qur’an” (2010), dijelaskan bahwa secara harfiah, jin berarti “tersembunyi”.

Penjelasan ini mengindikasikan bahwa jin adalah makhluk halus atau gaib yang dapat mengambil bentuk fisik mirip manusia.

Manusia sendiri tidak dapat melihat jin secara langsung, kecuali jika mereka diberikan karomah atau keistimewaan khusus oleh Allah Swt.

Sementara pengertian jin qorin sendiri adalah setan yang ditugasi untuk menyebarkan kemungkaran dan menyesatkan manusia atas izin Allah Swt.

Pengertian tersebut merujuk pada firman Allah Swt. dalam surat Al-Baqarah ayat 268 yang berbunyi:

اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۖ

Artinya, “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 268).

Quraish Shihab menjelaskan istilah qorin dalam bukunya yang berjudul Mistik, Seks, dan Ibadah (2006).

Menurutnya, istilah atau penjelasan qorin terdapat dalam surat Az-Zukhruf ayat 36 sebagai berikut:

وَمَنْ يَّعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهٗ شَيْطٰنًا فَهُوَ لَهٗ قَرِيْنٌ

Artinya, “Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.” (Q.S. Az-Zukhruf: 36).

Menurut Quraish Shihab, dalam ayat tersebut, kata “setan” merujuk kepada jin qorin yang dapat diartikan sebagai teman yang selalu mengiringi.

Agama Islam mengajarkan banyak hal baik, salah satunya adalah cara melindungi diri dari jin qorin dengan meningkatkan amalan dan memperkuat iman.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt., baik melalui dzikir, doa, dan ibadah yang rutin. Dengan demikian, kita dapat menguatkan perlindungan diri dari pengaruh negatif jin qorin.